Berdasarkan cerita para Tokoh Masyarakat, pada jaman Kerajaan – kerajaan di Indonesia mulai mengalami kemunduran dan keruntuhan, ada seseorang dari keturunan kerajaan mencoba mencari informasi mengenai sebab mundurnya dan runtuhnya kerajaan itu. Rombongan keturunan kerajaan itu pergi dengan menggunakan perahu karena menyebrangi sungai-sungai. Tetapi di sungai tersebut mengalami kekeringan dan akhirnya perahu tersebut terperangkap di sungai itu. Dan entah kemana rombongan keturunan kerajaan yang ada di perahu itu sampai saat ini. Kemudian cerita itu terdengar sampai kepada masyarakat diberi nama Ciparahu, yaitu tapak lalampahan rombongan keturunan Kerajaan (menak). Ketika beberapa tahun kedepan, ada beberapa yang melihat sungai (kali) itu. Tetapi sebelah timur sungai (kali) Ciparahu, ada curug yang menyerupai tungku(Hawu) dalam bahasa jawa disebut Tumang yang menjadi keunikan sungai Ciparahu. Dan akhirnya sekitar daerah curug dinamai oleh masyarakat dengan sebutan Citumang,yaitu air curug yang menyerupai Tungku (Tumang).
Kemudian di bagian mata air sungai (kali),ada curug yang menumpang, dan ternyata dibalik curug tersebut ada air yang mengalir. Jadi, air itu datangnya tidak hanya dari atas tetapi dari bawah juga. Dan konon didekat curug itu ada binatang Uling (sidat besar) yang katanya berada di bagian dalam gua. Apabila Uling itu bergerak, bagian sekitar gua itu akan goyang. Ada yang menyebutkan juga, bahwa sumber air dalam gua berasal dari sungai Citanjong dari Gunung Porang perbatasan banjarsari. Mata air Gunung Porang itu barasal dari Gunung Keneng, dan mata air Gunung Keneng brasal dari daerah Bagolo. Disebutlah gua dan curug itu oleh masyarakat sebagai Kali Numpang (kali yang menumpang).
Versi yang lain juga menyebutkan bahwa nama Citumang berasal dari legenda tentang seekor buaya buntung, Si Tumang. Begitu kuatnya kepercayaan penduduk akan kehadiran buaya buntung tersebut sehingga sampai sekarang meninggalkan nama yang melekat kuat menjadi nama sungai. ada juga yang menyebutkan bahwa citumang berasal dari Cai (Bhs. Sunda = air) yang numpang (cai numpang) yang berkaitan dengan adalah air sungai yang mengalir di bawah tanah lama kelamaan namanya menjadi Citumang. Lima ratus meter dari lokasi pamandian ke arah hulu, dijumpai pesona alam berupa aliran sungai Citumang yang masuk ke dalam perut bumi dan keluar lagi di arah hilir. Aliran sungai yang masuk ke dalam goa ini diberi nama Goa Taringgul yang kemudian diberikan nama baru sebagai Sanghyang Tikoro (Batara Tenggorokan).
Beberapa tahun kedepan, banyak tokoh – tokoh masyarakat yang melihat keindahan sungai (kali) itu. Dan ada seorang tokoh yang berinisiatif untuk membuat bendungan dekat sungai Ciparahu. Tokoh masyarakat itu bernama H. Sobari berasal dari Karang Nangka. Pembuatan bendungan tersebut dengan menggunakan tali bola dan ilmu atau ajian yang dimilikinya. Dengan cara, menyelam kedalam air kurang lebih selama 2 jam dan membentangkan tali bola kedalam air. Karena jaman dulu belum ada teknologi canggih seperti jaman sekarang. Memang tidak masuk akal, tapi itulah kenyataannya. Akhirnya sampai saat ini, bendungan itu masih ada dan sungai (kali) itu terkenal dengan sebutan Citumang serta Gua dan curug itu terkenal dengan sebutan Kali Numpang. Terkait dengan banyaknya versi sejarah tentang citumang tidak di pungkiri bahwa wisata ini kini berubah menjadi salah satu tempat yang paling favorit dan paling banyak di kunjungi dan sejarah tersebut menjadikan sajian tambahan tentang keunikan Wisata Citumang.
Citumang sendiri merupakan wisata alam yang mampu menyuguhkan pesona dan keajaiban alam yang luar biasa dimana wisatawan bisa menemukan aliran sungai dengan air yang bening kebiruan dikelilingi pepohonan yang rindang, udara yang sejuk, suara satwa hutan yang tak pernah sepi dan suasana yang alami terasa tepat jika dijadikan tempat untuk melepas lelah, kepenatan dan kehidupan sibuknya suasana perkotaan. Tidak hanya itu Citumang juga menawarkan aktivitas wisata air body rafting dimana wisatawan berenang menyusuri beningnya air sungai menggunakan rompi pelampung dengan durasi 3-4 jam. Objek wisata ini terletak di Desa Bojong Kecamatan Parigi Pangandaran, berjarak 19 km dari Pangandaran ke arah barat. Dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi kurang lebih 40 menit.
Body Rafting , adalah olahraga air yang prinsipnya seperti rafting/arung jeram namun tidak menggunakan rakit maupun dayung. Secara internasional, istilah yang dipakai secara umum adalah Canyoning atau Canyoneering, yang berasal dari kata Canyon yang artinya tebing sungai, yaitu cerukan yang terjadi akibat pengikisan sungai terus menerus sehingga menjadi dinding tebing.
Untuk dapat sampai ke tempat wisata ini selain dengan kendaraan pribadi dapat di tempuh dengan beberapa cara, pertama wisatawan dapat menggunakan kendaraan umum dari Pangandaran jurusan Cijulang/Cigugur di lanjutkan dengan ojeg yang berjarak 4 km dari jalan raya Cijulang-Pangandaran. Kedua bagi wisatawan yang berwisata ke Pangandaran dengan rombongan wisatawan dapat menyewa angkot yang ada di terminal Pangandaran karena dengan keadaan jalan kecil Bus Pariwisata belum bisa sampai disana. Dari tempat parkir wisatawan masih melanjutkan perjalanan ke pintu masuk dengan berjalan ditengah-tengah kebun warga dengan jarak 300 meter. Setelah pintu masuk perjalanan dilanjutkan sampai ke titik tujuan di hulu sungai sepanjang perjalanan wisatawan akan disuguhkan dengan pepohoan yang rindang.
Perbedaan Wisata Citumang
Sungai Citumang merupakan sungai terbuka artinya ketika keadaan volume air meningkat tidak perlu khawatir terjadi banjir bandang mengingat Citumang memiliki gua dihulu sungai, sebagian besar masuk ke perut bumi (Sanghyan Tikoro) dan keluar lagi dihilir. Dilihat dari keindahan alamnya pohon-pohon yang besar dan rindang Citumang merupakan tempat yang cocok untuk hunting photo. Selain itu area parkir Citumang terbilang sangat luas.
Paket Wisata Body Rafting Citumang
Paket wisata ini memiliki spesifikasi yang mumpuni, cukup untuk melengkapi bahkan memuaskan pengunjung atau wisatawan yang ingin berwisata ke Citumang. Berikut spesifikasi Paket Citumang Body Rafting selengkapnya.
Fasilitas
● Perlengkapan Body Rafting
● River Guide / Pemandu
● Asuransi Jiwa
● Jasa Dokumentasi
● Kolam Terapi Ikan
● Makan 1 kali (Nasi Liwet Komplit)
Keterangan Paket Body rafting Citumang
● Paket Citumang 85.000 all in ini untuk 6 orang ke atas.
● Jika peserta 5 orang di kenakan Harga 100.000/orang All in.
● Jika peserta 1-4 orang dikenakan tarif 150.000/orang.
● Gratis penjemputan dan pengawalan dari tempat yang telah di sepakati.
● Ketentuan lain bisa berubah sewaktu-waktu tergantung negosisasi.
● Reservasi termasuk Negosiasi dibicarakan secara kekeluargaan.
Informasi Umum Wisata Body Rafting Citumang
● Jadwal Buka: Senin - Minggu
● Waktu Buka: 08-00 - 16.00 WIB
● Durasi: 2-4 jam
● Makan: 1 kali makan siang
● Start Point: Citumang
● Transport: -
WAKTU | KEGIATAN |
---|---|
08.00 | Meeting Point Di Green Valey Citumang |
08.00 - 08.20 | Breafing dan Pengarahan Teknis di Oleh Pemandu |
08.20 - 10.00 | Aktivitas Pengarungan Body Rafting Citumang |
10.30 - 11.30 | Bersih-bersih, Ibadah dan Makan Siang |
12.00 | Penutupan |
Dokumentasi Kegiatan Body Rafting Citumang
Peta Lokasi Dari Pangandaran Ke Citumang
Detail Informasi